Langsung ke konten utama

CARA MEMBUAT TINTA SABLON (basic air) UNTUK SPANDUK KAIN bisa juga untuk KAOS

 Oke Disini Saya Akan Coba Membagikan Pengalaman Saya Dahulu Sewaktu Masih Bekerja Di Percetakan sablon Manual, Tentang Bagaimana Cara Meracik Atau Membuat Tinta Untuk Sablon Spanduk, Bendera Partai, Dan Juga Kaos Yang Tentunya Kalau Mendapatkan Order Ber Skala Besarpun Akan Sangat Menghemat Biaya Ketimbang Kita Membeli Tinta Yang Sudah Jadi atau Tinggal Pakai

Sebelum Masuk Ke Pokok Pembahasan Tentang Cara Membuat Tinta sablon Dari NOL Khusus Yang BerBasic air, Alangkah Baik nya Saya Coba Jelaskan Apa sih Pengertian Sablon Itu Sendiri. 

Sablon adalah teknik pencetakan di mana tinta diterapkan pada permukaan dengan menggunakan cetakan atau stensil (screen). Cetakan atau stensil dibuat dengan memotong atau mencetak desain pada bahan seperti kertas, kain, atau plastik. Kemudian tinta diterapkan pada cetakan atau stensil, dan dengan menggunakan alat seperti rakel, tinta dipaksa untuk melewati area yang terpotong pada cetakan atau stensil dan dicetak pada permukaan bahan yang diinginkan. Teknik sablon dapat digunakan untuk mencetak pada berbagai jenis bahan seperti kertas, kain, plastik, logam, dan kayu, dan dapat digunakan untuk mencetak berbagai jenis desain, termasuk logo, teks, dan gambar. Sablon sering digunakan untuk mencetak pada benda-benda promosi, pakaian, dan bahan-bahan promosi lainnya

BAHAN YANG DI BUTUH KAN :

1. EMBER BEKAS CAT 20kg ,

2. AIR BERSIH

3. Emulsifier / P-16


Sedikit Penjelasan Tentang Emulsifier atau pengemulsi adalah bahan kimia yang digunakan dalam proses pencetakan sablon untuk membantu mencampur tinta sablon dengan air. Emulsifier membantu tinta sablon untuk lebih mudah menyebar pada permukaan bahan yang akan dicetak, membantu menjaga konsistensi dan kestabilan tinta, dan mencegah penggumpalan tinta di dalam wadah atau pada permukaan bahan. Penggunaan emulsifier dalam sablon dapat meningkatkan kualitas cetakan, mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan untuk mencampur tinta, dan membuat proses pencetakan lebih mudah dan lebih konsisten. Emulsifier yang umum digunakan dalam sablon adalah sodium lauryl sulfate, Tween 20, dan lecithin.Selain membantu mencampur tinta dengan air, emulsifier juga dapat membantu meningkatkan daya rekat tinta pada permukaan bahan, membantu mencegah tinta agar tidak merembes di luar area cetakan, dan membantu menghasilkan warna yang lebih cerah dan tajam pada cetakan sablon, Proses pencampuran tinta sablon dengan air dapat menjadi sulit dan menyebabkan masalah seperti penggumpalan atau terpisahnya tinta dari air. Dalam proses ini, emulsifier dapat membantu mengatasi masalah tersebut dengan memfasilitasi pencampuran yang lebih baik dan membuat campuran tinta lebih stabil dan homogen.

 

Emulsifier juga dapat membantu menjaga kebersihan cetakan atau stensil pada proses pencetakan sablon, dengan membantu mencegah tinta yang menempel di area yang tidak diinginkan atau merembes di luar area cetakan.

Dalam sablon, pemilihan emulsifier yang tepat sangat penting untuk mencapai hasil cetakan yang baik. Berbagai jenis emulsifier memiliki sifat dan kegunaan yang berbeda, tergantung pada jenis tinta yang digunakan, bahan yang akan dicetak, dan lingkungan tempat pencetakan dilakukan.

4. BINDER 


 Binder atau pengikat adalah bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan tinta sablon untuk membantu mengikat pigmen dan zat warna lainnya ke permukaan bahan yang akan dicetak. Binder membantu tinta sablon melekat dengan kuat pada permukaan bahan dan mencegah tinta untuk cepat pudar atau terkikis oleh gesekan atau pengaruh lingkungan lainnya.

Binder juga berfungsi untuk membuat tinta sablon lebih elastis, sehingga tinta dapat menyesuaikan dengan pergerakan bahan dan tidak mudah pecah atau retak pada saat bahan ditekan atau ditarik.

Selain itu, binder juga berperan dalam membantu mengontrol kekentalan tinta sablon dan menjaga konsistensi tinta selama proses pencetakan. Hal ini membantu memastikan bahwa tinta dapat dicetak secara konsisten dan menghasilkan hasil cetakan yang baik.

Pemilihan binder yang tepat sangat penting dalam pembuatan tinta sablon, karena berbagai jenis binder memiliki sifat dan kegunaan yang berbeda tergantung pada bahan yang akan dicetak, jenis tinta, dan kondisi lingkungan. Beberapa contoh binder yang umum digunakan dalam sablon adalah akrilik, vinil, dan uretan.

 

 

 5. PIGMEN 


 Dalam istilah sablon, pigmen merujuk pada zat kimia yang digunakan untuk memberikan warna pada tinta sablon. Pigmen ini biasanya berbentuk partikel-partikel kecil yang terdispersi dalam tinta dan memberikan warna yang diinginkan pada permukaan yang dicetak.

Pigmen umumnya lebih stabil dan tahan lama daripada pewarna, karena mereka tidak larut dalam pelarut atau media lainnya. Oleh karena itu, pigmen sering digunakan dalam sablon untuk mencetak gambar atau teks pada berbagai permukaan, termasuk kertas, kain, dan plastik.

Beberapa contoh pigmen yang umum digunakan dalam sablon adalah pigmen titanium putih, pigmen merah kadmium, pigmen kuning oksida, dan pigmen biru phthalo. Pigmen ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti kecerahan, ketahanan terhadap sinar UV, dan daya tahan terhadap bahan kimia tertentu, yang dapat memengaruhi kualitas dan ketahanan tinta sablon.

 

CARA MERACIK :

 Pertama-tama Siapkan Ember, Usahakan Embernya Di Bersihkan Terlebih Dahulu dan Setelah Itu Tuangkan Air Bersih yg Sudah Disiapkan Tadi Dengan Memakai Takaran Gayung Sebanyak 8 (Delapan) Gayung

Campurkan BINDER Sebanyak 4 (empat) Gayung. jadi Perbandingan air Dan Binder Tersebut adalah 2 banding 1

Aduk Secara Perlahan, Masukan EMULSIFIER Tadi sampai air dan Binder Dapat Menyatu dan Menjadi Kental. Disini Kita Menggunakan EMULSIFIER Bisa di Sesuaikan Sesuai Kebutuahan saja... 

Nahh.. Sebetulnya Dalam Tahap Ini Kita Sudah Bisa Membuat MEDIUM cat Sablon, Hanya Saja Kita Perlu Menambahkan PIGMEN Sebagai Pewarna Nya

Tahap Terakhir Adalah Memberikan Warna Pada MEDIUM Tadi Dengan PIGMEN Yang sebelum nya Sudah Di Siapkan,  dan Tentunya Pewarnaan Ini pula Di Sesuaikan Dengan Kebutuhan dan Warna Yg Di Inginkan

CATATAN :  Sebelum Menggunakan nya Alangkah Baik Nya Di Test Dahulu Agar Sesuai Dengan Yang Kita Harapkan

Oya Sampai Lupa... Dari Perhitungan  Air 8 Gayung, Binder 4 Gayung  dapat menghasilkan MEDIUM cat/tinta Sablon tadi Kira-kira 15-20 kg, 

SELAMAT MENCOBA SEMOGA BERMANFAAT 

 

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANTAI UJUNG GENTENG: Surga Tersembunyi di Jawa Barat

Ujung Genteng adalah sebuah kawasan wisata yang terletak di wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Kawasan ini terkenal dengan keindahan pantai dan pemandangan alam yang menakjubkan. Selain itu, Ujung Genteng juga dikenal sebagai lokasi peneluran penyu yang terbesar di Jawa Barat. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang wisata Ujung Genteng, mulai dari tempat-tempat wisata yang dapat dikunjungi, aktivitas yang dapat dilakukan, hingga tips untuk menikmati liburan di sana. Tempat Wisata a. Pantai Ujung Genteng Pantai Ujung Genteng adalah pantai yang terletak di ujung barat daya Pulau Jawa. Pantai ini memiliki pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih. Di pantai ini, wisatawan dapat menikmati keindahan alam dan kegiatan berenang atau snorkeling. Selain itu, pantai ini juga terkenal sebagai tempat penangkaran penyu hijau. b. Pantai Batu Karas Pantai Batu Karas adalah pantai yang terletak di sebelah selatan Ujung Genteng. Pantai ini memiliki ombak yang tenang dan sempurna untuk surfi

SEJARAH KOTA SUKABUMI dan DESTINASI WISATA NYA

   Kota Sukabumi adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 100 km sebelah selatan Jakarta dan 60 km sebelah barat daya Bandung. Kota ini memiliki luas sekitar 48,5 km² dan berpenduduk sekitar 308.000 jiwa (2020). Sejarah Kota Sukabumi awalnya merupakan bagian dari Kesultanan Banten. Pada abad ke-17, wilayah ini dikuasai oleh Belanda dan menjadi pusat perdagangan kopi. Pada masa penjajahan Belanda, daerah ini masih termasuk dalam wilayah Kabupaten Tjiandjoer yang pada saat itu masih termasuk dalam wilayah Priangan Timur. Pada tahun 1811, daerah ini direbut oleh Inggris selama beberapa bulan, namun kemudian kembali dikuasai oleh Belanda. Pada awal abad ke-19, daerah ini berkembang pesat dengan adanya jalan raya yang menghubungkan Bogor dengan Cianjur dan Sukabumi. Pada tahun 1911, wilayah ini dimekarkan menjadi Onderafdeling (cabang pemerintahan) yang terdiri dari tiga distrik, yaitu Distrik Sukabumi, Distrik Cianjur, dan Distrik Bogor. Pada tahun 19